Entri Populer

Rabu, 07 Oktober 2015

Anekdot Santri- Ah, Aku Malu!

Karena GOR sedang digunakan oleh mahasiswa AKPER (Akademi Keperawatan) untuk gladi bersih guna acara farewel party, tak seperti biasanya istighosah malam selasa digelar sentral bersama santri putra Rubath Al-Hasan.

Prosesi istighosah berjalan dengan sangat khidmat, hal ini dibuktikan dengan perilaku sebagian besar dari santriwan dan santriwati yang menundukkan kepalanya, sampai-sampai tanpa mereka sadari bahwa istighosah telah selesai.

Mengetahui bahwa istighosah telah selesai, santriwan-santriwan yang berada dishof-shof depan mulai berbondong-bondong meninggalkan masjid. Satu-persatu dari mereka terlihat mulai beranjak pergi hingga tinggal menyisakan seorang santri putra.

Terlihat dari postur tubuhnya yang kecil kemungkinan besar ia adalah santri tingkat SLTP. Tubuhnya yang mungil terlihat meringkuk di dekat saka besar bagian sayap kanan masjid An-Nur.

Ketika satu persatu santri bangun dan meninggalkan masjid, dia masih tertidur lelap sampai akhirnya datanglah sahabat karibnya lalu membangunkanya. Ketika dia bangun, sontak saja dia langsung kaget dan memperlihatkan ekspresi yang sangat lucu. Dia langsung setengah duduk memeluk saka, dengan pandangan kearah jamaah santriwati yang masih tersisa di Masjid sambil tersenyum malu.

Kejadian itu tentu saja membuat seisi masjid tertawa terbahak-bahak. Tak mau menanggung malu berlama-lama, anak itupun langsung lari terbirit-birit meninggalkan masjid.

Otak Gue Mikir!!!!

         Malhikdua ooh Malhikdua.. Speechless banget deh kalo udah bicara tentang MA Alhikmahdua Brebes tuh.. Nih aku mau cerita salah satu dari keunggulanya. oke cek it dot!

Aku tuh cuma bisa garuk-garuk kepala pas ulangan MID-Semester hari pertama. Gimana enggak? kita(siswa-siswi Malhikdua) disuruh berlagak jadi orang jenius coba!

Mapel yang pertama diujiin tuh Matematika. saat itu sebelum bel nyaring bunyi, aku dah yakin kalo aku bisa maksimal di mapel ini. Dan benar saja! wajahku lumayan sumringah ketika melihat alfabet hitam dengan varian angka diatas kertas soal berwarna, (sorry) "buram" itu.

Tanpa ba-bi-bu langsung sikaaaatt deh tuh soal-soal. Alhamdulillah sejauh 25 menit tangan sama otak nih masih lancar, yaahhh friendly each other lah.. TAPI! ''kalam'' dari si mata awas atau sebut saja pengawas or bahasa Benda'nya adalah supervisor itu sontak bikin aku langsung terbelalak kaget. Yang kebetulan pengawas ruang kelas yang aku tempati saat itu adalah guru mapel Matematika itu sendiri (Bpk.Ammam Taufiq Hidayat).

Kenapa aku kaget? baru aja 20 menit ngerjain soal udah main "waktu kurang 5 menit lagi!" what! gila aja! waktu itu aku baru dapet sekitar 6 soal, itu berarti aku harus ngejar 4 soal lagi demi hasil yang maksimal.

Menurut kalian, bisa nggak ngejar 4 soal matematika yang step by stepnya harus teliti dan panjang??? Ya! sudah bisa ditebak! Orang yang bisa seperti itu hanya orang-orang jenius dengan otak 1000 cc.nya.

Akhirnya aku cuma bisa ngejar 1 soal doang.. keseluruhan soal yang bisa aku jawab adalah 7butir soal. Dan tahukah kalian? Harga untuk 1 jawaban = 1/2 bungkus permen terasi mentah! KKM dari mapel itu dipatok dengan "Minimal kamu bisa ngerjain 6 soal 'benar', maka kamu bebas dari permen terasi."  begitulah ngendika Pa Amam. Sedangkan aku cuma berhasil ngerjain 7 soal, 1 nomer belum selesai, 1 soal udah ketauan salah dan belum tau jawaban yang lain bener apa enggak.

So, apa yang ada dalam pikiran kalian sekarang????????  Permen terasi mentah bakal jadi camilanku dikelas Matematika nanti.

Itulah salah satu keunikan dan keunggulan dari sekolahku tercinta, Malhikdua..
Siswa-nya yang se-abreg bikin bingung kalo mau ngapa-ngapain (termasuk masalah ini nih, kesusahan bagi waktu karena kekurangan ruang kelas jika kegiatan MID-Semester dijadikan serempak dalam satu waktu). Alhasil siswa terpaksa pura-pura pinter disetiap kegiatan ini.

Dengan peristiwa ini, semoga aja siswa-siswi malhikdua bisa jadi pinter plus jenius beneran yak! Amiin ya rob.. Ttap Jaya Malhikduaku..